JAJANAN ASLI BANDUNG INI TERKENAL DENGAN KEUNIKANNYA LOH..CEKIDOT BRO...!!!!


Di zaman sekarang ini Bandung sudah mulai disebut sebagai kota kuliner,...tidak heran khan!! di kota ini banyak sekali jajanan makanan yang mungkin tidak terhitung banyaknya,...,.. oleh karena itu bagi para penggemar jajanan unik dan enak, tak salah lagi untuk berkunjung ke kota PARIS VAN JAVA ini.,..mulai dari jajanan tempo dulu, hingga jajanan modern semua ada. nah!!! di Bandung terdapat jajanan bubur yang sudah terkenal akan keunikan dan cita rasa yang tak pernah berubah,....yaitu BUBUR AYAM Mg. Oyo Tea.,,uniknya bubur ayam ini berbeda dengan bubur ayam lainnya,..yaitu mempunyai tekstur kental sehingga ketika di balik pun bubur ini tidak akan tumpah,.di tambah dengan berbagai bumbu2 yang panggilannya tidak lazim untuk makanan.,..contohnya,..ada ganja,.kerikil,..apel., Dll..serta pelayanan yang membuat para pelanggan betah untuk berlama2x makan di tempat ini..sedangkan untuk harga pasti terjangkau deh!!! cukup dengan kocek 13 ribu, udah dapet bubur ayam komplit .. PENASARAN !!! ini tempatnya.....

1. Jln. Sulanjana 30 (buka pagi dan sore)

2. Jln. Gelapnyawang, (depan vila merah ITB)

3. Jln. Surya Soemantri-Maranatha.

4. Jln. Surapati No. 59

5. Jln. H.Djuanda (Dago, samping Kartika Sari)

CABANG CIREBON

Jl. Pemuda No. 3 Cirebon


Tidak ada cabang lain selain cabang di atas


Untuk informasi & pemesanan hub. 087822868747 / 022-2510226


mau menginap di bandung dengan harga miring? lebih dari 4 orang? visit http://fatmatravel.weebly.com/

Kamis, 03 Maret 2011

Bubur Ayam Mang Oyo

Bandung adalah surganya bubur ayam. Jika ditanya bubur ayam mana yang enak di Bandung sepertinya akan banyak jawabannya. Mungkin ada yang akan memilih Bubur Ayam Pak  Zaenal di Dago, Bubur Ayam Mang Haji Oyo, Bubur Ayam Mang Otong di Andir, Bubur Ayam Pak Amid di Pajajaran, Bubur Ayam PR di Asia Afrika, Bubur Ayam Jujum di Lodaya, Bubur Ayam Handayani Setiabudhi, dan masih banyak lagi.
Bubur Ayam Mang Haji Oyo (Dok - Indra KH)
Kali ini saya ingin membahas mengenai Bubur Ayam M. H Oyo Tea, atau lebih dikenal dengan sebutan Bubur Ayam Mang Oyo. Beberapa waktu lalu saya mengunjungi kedai buburnya yang ada di Jl. Surapati 63. Kebetulan Mang Haji Oyo sedang ada di tempat, sehingga sambil sarapan pagi saya dan teman juga bisa sekalian ngobrol dengan beliau.
Mang Oyo mulai berdagang bubur sejak tahun 1965, namun waktu itu yang dijajakannya adalah bubur lemu dan bubur pacar.  Karena hasilnya tidak terlalu menggembirakan maka pada tahun 1976 Mang Oyo berganti usaha dengan mulai merintis berjualan bubur ayam, namun masih encer.  Baru beberapa tahun kemudian ia menemukan resep yang pas, yang digunakannya sampai saat ini.
Ide berdagang bubur ayam ini berawal dari program pemerintah dalam bidang olahraga. Program memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat yang sohor di tahun 76-an itu membuat lapangan-lapangan terbuka menjadi ramai, termasuk kawasan sekitar Gasibu yang juga selalu ramai oleh orang-orang yang berolahraga. Memanfaatkan momen tersebut Mang Haji kemudian berikhtiar, membidik peluang berdagang bubur ayam, dan ternyata berhasil dan bisa berkembang seperti sekarang ini.
Bubur Ayam ini memang istimewa, buburnya kental tidak encer seperti bubur ayam kebanyakan. Kepada konsumennya Mang Oyo kadang mempertunjukkan kebolehannya dengan membalikkan mangkuk yang berisi bubur, dan  tidak tumpah !.
Rahasianya kata dia karena bahan baku yang digunakan memang beras yang terpilih. Beras untuk membuat bubur ia datangkan langsung dari sawah miliknya sendiri di Majalengka. Dirinya pernah mencoba beras lain ternyata hasilnya kurang memuaskan, tutur Mang Oyo.
Bubur Ayam Mang Oyo juga memiliki istilah-istilah yang unik untuk sejumlah menu yang bisa dipesan oleh konsumen. Ada Apel (Ati Ampela), Atel (Ayam Telur), Ayat (Ayam Ati), Acak (Ayam Cakue), atau Atelpin (Ayam Telur Pindang).
Sarapan Pagi plus Obrolan bersama Mang Haji Oyo (Dok - Indra KH)
Untuk bahan lainnya Kakek yang berusia hampir 70 tahun ini juga membuat istilah sendiri, seperti Ganja (untuk seledri), dan Kerikil (untuk kacang kedelai).
Istilah unik lainnya adalah untuk besaran porsi, jika Anda sedang lapar sekali maka bisa memesan menu “LB” alias Lapar Banget. Untuk porsi LB Anda akan diberikan porsi jumbo untuk menuntaskan rasa lapar. Dulunya menu ini biasa dipesan oleh para mahasiswa anak kost, tutur Mang Haji kepada saya.
Satu porsi bubur ayam lengkap alias komplit (ayam, ati ampela, cakue, dan telur) harganya 12.500 Rupiah. Jika ingin tanpa telur harganya 10.000 Rupiah, sedangkan untuk Atel harganya 9000 Rupiah. Atau jika hanya mau bubur polos harganya murah, hanya 2500 Rupiah.
Anda juga dapat menambah topping, misalnya jika ingin menambah ati ampela hanya dikenakan biaya tambahan 3000 Rupiah. Tambahan lainnya misalnya daging ayam, telur, atau cakue.
Awalnya Bubur Ayam Mang Oyo berada di Jalan H Wasyid depan RS Sartika Asih, dekat Sekolah PGII. Namun karena sesuatu hal Mang Oyo kemudian pindah ke tempat lain, bahkan kedai bubur Mang Haji Oyo kini tak hanya satu. Di Bandung kedai buburnya ada di Jl. Gelapnyawang (dekat ITB), Jl. Surapati 63 (dekat Departemen Pertanian Jabar), Jl. Sulanjana 30 (Cafe Vandel), Jl. Ir Soetami (Universitas Maranatha), dan Jl. Pangkur No.3 (daerah Turangga). Konon kini ada juga di Yogyakarta.
Karena kesuksesannya, sudah bukan hal aneh jika kemudian banyak yang meniru. Sejumlah kedai bubur ayam “aspal” kini muncul di sejumlah lokasi dengan menggunakan nama Bubur Mang Oyo. Diantara para penirunya itu ada juga yang dulu pernah jadi muridnya, ujar Mang Oyo. Namun Mang Oyo tidak berniat menggugatnya karena konsumen akan mengetahui mana yang asli dari cita rasa bubur ayam yang mereka makan.

Selasa, 01 Maret 2011

Dijamin

MONDAY, JULY 13, 2009

Kuliner 100 - Bubur Ayam Mang H. Oyo Tea, Bandung

Bubur Ayam Mang H. Oyo Tea
Jl. Sulanjana 30, Bandung
Telp. 022-2510226

Bubur ayam memang merupakan salah satu menu favorit makan pagi bagi banyak orang. Salah satu kuliner Bandung yang terkenal dan cukup legendaris adalah "Bubur Ayam Mang H. Oyo Tea" ini. Keistimewaannya yang utama adalah kekentalan buburnya, konon jika piringnya kita balik, bubur ayam ini tidak akan tumpah saking kentelnya. Kalo baca di Kompas.com, kekenyalan bubur Oyo ini terkait dengan bahan. Dalam membuat bubur, ia selektif memilih bahan baku. Beras langsung diambil dari daerah asalnya, Majalengka, di mana dia memiliki sawah 2 hektar. Bila beras tak dari Majalengka, konon, bubur menjadi encer. Jadi setelah beras dicuci, lalu dicampur kaldu ayam serta bumbu dan diaduk hingga matang dalam dandang. Pengadukan biasanya dimulai pukul 02.00. Oleh karena itu, tanpa menggunakan apa-apapun (bubur polos) rasa dari Bubur ayam Mang Oyo ini tetap lezat. Selain itu sumber kenikmatannya juga didapat karena bubur ini dimasak sambil berzikir, "Selama dua jam itu mengaduk itu sambil berzikir," ungkap Oyo pada detikBandung. Berbagai pilihan "topping" pun diberi istilah-istilah unik, sebut saja Atel (Ayam Telor), Atelpin (Ayam Telor Pindang), Apel (Ati Ampela), Ayat (Ayam Ati), Acak (Ayam Cakue), Ganja (Seledri), dan Krikil (Kacang Kedele). Nah untuk satu porsi bubur ayam komplit (Ayam, Cakwe, Ati Ampela dan Telor) kita harus menebusnya dengan harga Rp. 12.500, sedangkan kalo tanpa telor Rp.10.000. Yang gak suka Ati Ampela bisa memilih Atel seharga Rp. 9000.